"Salah satu pengujian mental teman-teman, biar tumbuh kecintaan terhadap Iwan Fals dan ORMAS Oi," Ungkap Ozon Listanto, Ketua BPW Oi Jawa Barat kepada Tabloi (25/3). "Juga menumbuhkan rasa cinta terhadap Indonesia," imbuhnya.

"Pembukaan, pemaparan tentang Oi di kota Bandung, dan siapa saja orang-orang yang medirikan Oi di kota Bandung. Karna kita BPK Oi Bandung tidak akan melupakan sejarah." Jelas Feri ketua BPK Oi Bandung melalui pesan (25/3).
"Tujuan diadakannya diklat supaya anggota yang baru bertanggung jawab, pada organisasi Oi dan lingkungan. Intinya masuk Oi tidak gampang. Makanya kami terus memotifasi mereka, agar bisa berkarya. Untuk Oi daerah mereka tinggal, dan Negara," tegas Ketua BPK Oi Bandung.
Dengan peserta sebanyak 30 orang, diklat juga dihadiri oleh semua jajaran pengurus BPK Oi Bandung, serta beberapa senior diantaranya ; Ozon Liestanto, Dedi Tumbal Fals, Teh Nuy, Hendi, Tomi Alen, Kirna dan yang lain.
Untuk pengenalan sejarah Indonesia, peserta berjalan kaki dari sekertariat sambil memungut sampah, menuju museum Asia Afrika. Lalu kembali lagi k esekertariat. Selain memberikan materi tentang Ormas Oi, peserta diklat juga diberikan berbagai permainan dan hiburan meramaikan diklat, sehingga suasana nampak akrab, penuh rasa kekeluargaan.
"Diajak masuk ke museum Asia Afrika juga, biar tahu tentang sejarah, kemudian kembali lagi. Ada permainan dan hiburan, kebetulan ada Yos Band. Kekeluargaanya dapat juga." jelas Dedi Tumbal salah satu senior BPK Oi Bandung.(*)
(Yani Serdadu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar